Ini Dia Pesawat Perintis untuk Pedesaan Rakitan Siswa SMKN 29 Jakarta, Harga Rp1,3 Miliar
MADEININDONESIA -- Pesawat perintis Jabiru J430 hasil rakitan para siswa SMK Negeri 29 Jakarta diperkirakan mampu terbang hingga Bali dan Malaysia. Menggunakan bahan bakar pertamax dan berkecepatan kurang lebih 130 knot, pesawat ini mampu menjangkau jarak Jakarta-Surabaya dalam waktu tiga jam, hanya dengan 80 liter Bahan Bakar Minyak (BBM) pertamax. Harga pesawat ini ditaksir mencapai Rp1,3 miliar.
Kepala Program Keahlian Airframe dan Powerplant SMK N 29 Jakarta, Ahmad Budiman mengatakan, tingginya harga jual tersebut menyesuaikan besarnya biaya perakitan dan bahan-bahan yang dipergunakan.
"Kami berani menawarkan harga pesawat ini sampai Rp1,3 miliar," ujar Budiman di Jakarta, Senin, 9 Januari 2012.
Menurut Budiman, pesawat tersebut rencananya akan diproduksi sebanyak 20 unit. Dia menuturkan, biaya perakitan pesawat memang mahal bila dibandingkan merakit mobil. Sebab, banyak bahan yang digunakan didatangkan dari luar negeri.
Namun, biaya tersebut seluruhnya ditanggung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Biaya perakitannya mahal sampai Rp200 juta," katanya.
Budiman menjelaskan biaya untuk membeli bahan-bahan lokal yang dikeluarkan sekitar Rp100 juta dan ongkos kirim bahan impor sekitar Rp300 juta. Sementara ini, kata dia, sebagian besar komponen pesawat masih diimpor dari Australia dan 10 persen berasal dari bahan lokal.
Budiman mengungkapkan, saat ini pengerjaan sudah sampai 95 persen. Yaitu, proses finishing, seperti pemasangan sayap, pemasangan tangki bensin, pengecatan dan lain-lain. "Perkiraan akhir bulan ini sudah selesai," kata Budiman.
Pesawat Jabiru J430 merupakan keluaran terbaru anak SMKN 29 Jakarta. Sebelumnya pada 2009, mereka berhasil merakit pesawat sejenis yang diberi nama "Jabiru J200".
Bedanya, pesawat sebelumnya hanya berkapasitas dua orang, sementara yang terbaru mampu menampung empat orang. (sumber)
Menu Utama | Tentang Kami | Layanan Media Partner | Tukaran Link
Kepala Program Keahlian Airframe dan Powerplant SMK N 29 Jakarta, Ahmad Budiman mengatakan, tingginya harga jual tersebut menyesuaikan besarnya biaya perakitan dan bahan-bahan yang dipergunakan.
"Kami berani menawarkan harga pesawat ini sampai Rp1,3 miliar," ujar Budiman di Jakarta, Senin, 9 Januari 2012.
Menurut Budiman, pesawat tersebut rencananya akan diproduksi sebanyak 20 unit. Dia menuturkan, biaya perakitan pesawat memang mahal bila dibandingkan merakit mobil. Sebab, banyak bahan yang digunakan didatangkan dari luar negeri.
Namun, biaya tersebut seluruhnya ditanggung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Biaya perakitannya mahal sampai Rp200 juta," katanya.
Budiman menjelaskan biaya untuk membeli bahan-bahan lokal yang dikeluarkan sekitar Rp100 juta dan ongkos kirim bahan impor sekitar Rp300 juta. Sementara ini, kata dia, sebagian besar komponen pesawat masih diimpor dari Australia dan 10 persen berasal dari bahan lokal.
Budiman mengungkapkan, saat ini pengerjaan sudah sampai 95 persen. Yaitu, proses finishing, seperti pemasangan sayap, pemasangan tangki bensin, pengecatan dan lain-lain. "Perkiraan akhir bulan ini sudah selesai," kata Budiman.
Pesawat Jabiru J430 merupakan keluaran terbaru anak SMKN 29 Jakarta. Sebelumnya pada 2009, mereka berhasil merakit pesawat sejenis yang diberi nama "Jabiru J200".
Bedanya, pesawat sebelumnya hanya berkapasitas dua orang, sementara yang terbaru mampu menampung empat orang. (sumber)
Menu Utama | Tentang Kami | Layanan Media Partner | Tukaran Link
loading...