Slide show

[mobil][slideshow]

ROKET PENGORBIT SATELIT RPS-420 ENAM TAHUN LAGI

Baca yang Lain

Embun baru saja kering dan sinar matahari datang menyinari bumi ketika ratusan orang berkumpul di Desa Cialutereun, Pameungpeuk, Jawa Barat. Berdiri agak miring, jauh menyendiri dari kerumunan, sebuah roket bersandar pada peluncur. Tepat pukul 06.15, roket dengan stabilisasi spin 2 rps dan berat 0,5 ton itu mulai menggeram, asap putih mengepul deras. Asap berganti warna merah dan wuzzz... roket pun meluncur ke angkasa.

Dalam hitungan detik, roket sudah hilang dari pandangan mata, meninggalkan jejak garis putih yang merobek langit.

Di darat, layar komputer stasiun pengamatan terus menerima informasi real-time data telemetri kecepatan, posisi roket, dan beragam data lainnya lewat muatan satelit di moncong roket. Para penonton yang menyaksikan--sebagian besar adalah pejabat Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN)--akhirnya bertepuk-tangan dan bersalam-salaman.

Itulah suasana peluncuran roket RX-320 di Fasilitas Uji Terbang Roket Lapan pada Senin pekan lalu. Selama terbang, RX-320 mengirim transmisi data sistem navigasi, perilaku aerodinamika, olah gerak, trayektori lintasan, kondisi lingkungan, serta hambatan atmosfer. "Tujuan peluncuran ini adalah uji rekayasa muatan dan kami nilai berhasil karena data penerbangan yang dikirim oleh muatan satelit dapat diterima dengan baik oleh stasiun bumi," kata Lilis Mariani, Chief Engineer RX-320 kepada Tempo.

Yang istimewa, RX-320 menggunakan bahan bakar baru. Uji coba peluncurannya menandai keberhasilan racikan propelan atau bahan bakar roket oleh para peneliti Lapan dengan bahan bakar utama komposit jenis hydroxy terminated poly butadiene dengan oksidan ammonium perchlorate. Racikan ini mampu mendorong roket hingga mencapai daya dorong 52 ton per detik. "Ini bahan bakar komposit dengan formula racikan kami yang terbaru dan ternyata hasilnya menggembirakan," ujarnya.

Selain bahan bakar, RX-320 mencatatkan rekor baru untuk ukurannya, jika dibandingkan dengan roket-roket sebelumnya yang dibuat oleh Lapan. Inilah roket terbesar yang pernah dibuat Lapan, dengan diameter 320 milimeter dan panjang 4,7 meter. Adapun jarak ketinggian yang berhasil dicapai adalah 15 kilometer dari permukaan laut dengan total jangkauan roket 42,1 kilometer dari titik peluncuran. Roket membutuhkan waktu 115 detik untuk mencapai jarak jangkauan total.

Sebelumnya, Lapan meluncurkan roket RX-70, RX-100, RX-150, dan RX-250. "Tetapi dengan diameter yang lebih kecil," kata Deputi Kepala Lapan Bidang Teknologi Antariksa Soewarto Hardhienata. Roket RX-150, misalnya, dengan panjang 274,5 cm dan diameter 150 mm, mampu terbang mencapai ketinggian 16 km dengan total jarak jangkauan terbang 20,39 km. Jenis roket yang lebih kecil, RX-100, memiliki panjang 195 cm dan berat 34,845 kg serta mampu terbang setinggi 6,83 km dan memiliki jangkauan 8,77 km.

Sebelum uji coba peluncuran ini, tim Lapan sudah melakukan static test atau tes uji kelayakan di darat untuk menguji keandalan roket, dari kelayakan propelan, struktur roket, sampai keandalan muatan satelit, yang diuji dengan simulasi penerbangan di darat. Moncong muatan satelit, misalnya, diuji dengan simulasi hambatan dan guncangan di atmosfer sampai dua kali lipat dari kemungkinan tekanan gravitasi di angkasa. Ini dilakukan karena keberhasilan misi juga ditentukan oleh satelit. "Kalau satelit gagal mengirimkan data penerbangan, maka seluruh peluncuran menjadi gagal," katanya.

Yang lebih menggembirakan bagi Soewarto dan timnya, keberhasilan uji-coba RX-320 ini menandakan terbukanya jalan bagi proyek Lapan selanjutnya. Roket ini merupakan bagian dari struktur yang akan dipasang pada roket lebih besar, yang akan diluncurkan Lapan pada 2014.

Roket itu akan menjadi roket balistik pengorbit satelit (RPS) yang sesungguhnya. Namanya RPS-420, singkatan dari Roket Pengorbit Satelit. Inilah roket yang akan menjadi salah satu puncak pencapaian penguasaan teknologi roket oleh Indonesia.

Selain RX-320, roket RPS-420 akan ditunjang oleh tiga susun roket RX-420. Roket inilah yang akan diuji Lapan pada tahun depan. Berukuran jauh lebih besar daripada roket-roket sebelumnya, dengan diameter 420 milimeter dan panjang total 9,5 meter, RX-420 akan membubung tinggi sampai ke ruang angkasa, hampir 400 kilometer dari permukaan bumi, jauh lebih tinggi daripada pencapaian roket-roket sebelumnya. "Roket ini akan diluncurkan tahun depan, setelah dilakukan tes statis di darat pada tahun ini," kata Rika Andiarti, Chief Engineer RX-420, pekan lalu.

Mengingat ukuran dan jangkauannya yang sangat luas, Lapan masih mengkaji berbagai pola peluncuran baik tetap (fixed) ataupun bergerak (mobile) demi menjamin keamanan dan keselamatan. Karena alasan yang sama, lokasi peluncuran juga bukan lagi di Pameungpeuk, Jawa Barat, melainkan (mungkin) di Pulau Morotai, Maluku Utara, yang menghadap Samudra Pasifik atau Pulau Nias, atau sebelah barat Sumatera, yang menghadap Samudra Hindia.

Khusus peluncuran roket orbiter yang akan menembus antariksa itu, Lapan akan bekerja sama dengan instansi terkait seperti Departemen Luar Negeri, Kementerian Lingkungan Hidup, serta Departemen Komunikasi dan Informatika untuk mengantisipasi operasi pengorbitan. Mereka harus menyiapkan aspek legal terkait hukum keantariksaan nasional ataupun internasional serta analisis dampak lingkungan.

Rika menjelaskan bahwa satelit yang dipasang di RPS-420 adalah jenis nano yang hanya seberat 5 kg, bukan kelas mikro, yang mencapai 50 kg, seperti rencana semula. "Untuk tahun depan, sasarannya adalah mencapai teknologi pengorbitan terlebih dulu, baru setelah itu satelitnya," katanya.

ROKET PENGORBIT SATELIT RPS-420
ENAM TAHUN LAGI

Enam tahun lagi, indonesia bakal memiliki roket yang bisa mengorbitkan satelit. meski satelit yang dibawa masih ukuran mikro, 50 kilogram, tapi ini adalah lompatan teknologi antariksa. roket RX- 320 yang diluncurkan pekan lalu adalah bagian program roket bernama RPS 420 ini.
loading...

Roket

[roket][stack]

Teknologi

[technology][grids]

Kapal Perang

[kapal][btop]