Ini Keistimewaan #Reaktor #Nuklir yang Didesain #BATAN
MADEININDONESIA -- Dokumen Basic Design Engineering (BDE) Reaktor Daya Ekperimental (RDE) milik Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) kini sudah diselesaikan.
"RDE ini nantinya dijadikan sebagai percontohan bagi seluruh masyarakat bahwa bangsa Indonesia mampu membangun dan mengoperasikan reaktor dengan aman dan selamat," kata Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto, Kamis, 28 September 2017.
Djarot menuturkan peluncuran dokumen BDE juga semakin mempertegas bahwa bangsa Indonesia mampu menyusun desain RDE sebagai cikal bakal reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Merah Putih di Indonesia.
Menurut Djarot, pembelian reaktor biasanya dilakukan dengan membeli yang sudah jadi dari negara asalnya. Dalam hal ini, Batan mendesainnya sendiri sesuai dengan kebutuhan.
Kepala Pusat Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir Batan Geni Rina mengatakan BDE ini merupakan pengembangan dari desain konseptual yang sebelumnya telah dibuat PT Renuko pada 2015.
"PT Renuko merupakan pihak yang memenangi lelang sebagai pembuat desain konseptual RDE. Konseptual desain seperti peta buta, sedangkan basic design sudah jauh lebih rinci. Yang membuat ada 31 orang di dalam satu tim, namanya Tim Desain dan Kajian Keselamatan RDE," ujarnya.
BDE yang diluncurkan saat ini kata Geni merupakan versi nol, dan tahun depan akan dilakukan uji secara eksperimental dari beberapa bagiannya. Dari uji tersebut, data yang didapatkan akan dijadikan masukan balik ke basic design untuk versi selanjutnya.
"BDE ini diklaim sebagai desain reaktor daya pertama yang dihasilkan Indonesia. Selain itu, pada 2018, Batan akan membuat alat uji, seperti fuel handling system, helium purifikasi, dan control rod, untuk melakukan uji coba secara eksperimen,” ucapnya.
Menurut Geni, selain menghasilkan listrik, kelebihan RDE yang bertipe high temperature gas cooled reactor adalah dapat menghasilkan uap panas yang bisa digunakan untuk aplikasi industri, seperti pelelehan batu bara, pembuatan gas hidrogen, pembuatan gas metan dari gas alam, desalinasi air laut, dan proses kimia lain yang membutuhkan panas tinggi.
Dengan selesainya BDE reaktor versi nol ini, Geni melanjutkan, Batan akan merambah ke validasi dengan data eksperimental serta dikerjakan secara konsorsium yang melibatkan universitas dan industri. (sumber)
Menu Utama | Tentang Kami | Layanan Media Partner | Tukaran Link
"RDE ini nantinya dijadikan sebagai percontohan bagi seluruh masyarakat bahwa bangsa Indonesia mampu membangun dan mengoperasikan reaktor dengan aman dan selamat," kata Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto, Kamis, 28 September 2017.
Djarot menuturkan peluncuran dokumen BDE juga semakin mempertegas bahwa bangsa Indonesia mampu menyusun desain RDE sebagai cikal bakal reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Merah Putih di Indonesia.
Menurut Djarot, pembelian reaktor biasanya dilakukan dengan membeli yang sudah jadi dari negara asalnya. Dalam hal ini, Batan mendesainnya sendiri sesuai dengan kebutuhan.
Kepala Pusat Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir Batan Geni Rina mengatakan BDE ini merupakan pengembangan dari desain konseptual yang sebelumnya telah dibuat PT Renuko pada 2015.
"PT Renuko merupakan pihak yang memenangi lelang sebagai pembuat desain konseptual RDE. Konseptual desain seperti peta buta, sedangkan basic design sudah jauh lebih rinci. Yang membuat ada 31 orang di dalam satu tim, namanya Tim Desain dan Kajian Keselamatan RDE," ujarnya.
BDE yang diluncurkan saat ini kata Geni merupakan versi nol, dan tahun depan akan dilakukan uji secara eksperimental dari beberapa bagiannya. Dari uji tersebut, data yang didapatkan akan dijadikan masukan balik ke basic design untuk versi selanjutnya.
"BDE ini diklaim sebagai desain reaktor daya pertama yang dihasilkan Indonesia. Selain itu, pada 2018, Batan akan membuat alat uji, seperti fuel handling system, helium purifikasi, dan control rod, untuk melakukan uji coba secara eksperimen,” ucapnya.
Menurut Geni, selain menghasilkan listrik, kelebihan RDE yang bertipe high temperature gas cooled reactor adalah dapat menghasilkan uap panas yang bisa digunakan untuk aplikasi industri, seperti pelelehan batu bara, pembuatan gas hidrogen, pembuatan gas metan dari gas alam, desalinasi air laut, dan proses kimia lain yang membutuhkan panas tinggi.
Dengan selesainya BDE reaktor versi nol ini, Geni melanjutkan, Batan akan merambah ke validasi dengan data eksperimental serta dikerjakan secara konsorsium yang melibatkan universitas dan industri. (sumber)
Menu Utama | Tentang Kami | Layanan Media Partner | Tukaran Link
loading...